I wrote what i feel today.. but not everyday

kEtikA TuHan MembEri CoBAan kePada KIta, JanGaNlah menGeluh. KarEnA seSungguhnya Ia SedaNG mEmBENtuk KitA.JanGanlAh liHaT dAri CaRa MemBEntUknya, taPi lihatlah BetApA IndAhnyA Ia MeMbenTuk KiTa.

Tuesday, December 13, 2005

The freedom of argumen

Kebebasan berpendapat pada saat sekarang ini menjadikan bibit tumbuhnya kembali para kritikus kritikus, yang sifatnya membangun atau tidak. Terlepas dari membangun atau tidaknya, terkadang situasi seperti ini sulit dimengerti oleh pemerintah sendiri. Tidak adanya suatu rule yang jelas tentang kebebasan ini. Terkadang kebebasan pendapat yang dikeluarkan seseorang bukan dinilai dari sebesar apa kebebasan tersebut akan mempengaruhi sesuatu.
Menurut beberapa kritikus, mengambil suatu sampel untuk dijadikan logo atau simbol untuk menyindir suatu permasalahan, dianggap hal yang wajar. Banyak para mahasiswa ataupun pekerja yang mengadakan demo dengan membuat miniatur tokoh yang dianggap mereka tidak bertanggung jawab. Namun tidak mempengaruhi para aparat untuk menindak hal tersebut. Apakah ini dikarenakan jumlah para demonstran yang banyak, sehingga aparat enggan untuk mengambil tindakan??
12 desember kemarin, salah satu teman saya di kantor yang bekerja di devisi graphic designer, membuat suatu sentuhan foto yang dimanipulasi. Foto tersebut terdiri dari beberapa tokoh-tokoh ternama, salah satunya adalah tokoh nomor satu di Indonesia. Secara langsung para aparat mengambil tindakan atas situasi ini, namun disatu sisi, herman menganggap ini adalah suatu sentuhan seni, ia berpendapat bahwa semua yang dilakukannya diatas namakan sebuah seni. Apakah ini sebuah pelanggaran??